Dilaporkan Bencana Banjir di Kongo Menewaskan Lebih dari 300 Orang – Jumat 5 Mei 2023, total sebanyak 300 penduduk di Kango dikabarkan tewas akibat bencana banjir
dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut. Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di bagian timur Kango itu diketahui berlangsung setelah hujan lebat melanda kawasan tersebut.
Menurut pejabat setempat jumlah korban tewas akibat bencana banjir di Kongo tersebut akan terus meningkat. Pasalnya masih ada beberapa orang yang belum berhasil ditemukan khususnya di wilayah Kalehe atau sebelah barat dari danau Kivu. Di wilayah Kalehe sendiri total korban jiwa yang telah berhasil ditemukan itu sebanyak 203 jenazah.
Dikabarkan hingga Minggu 7 Mei 2023 upaya pencarian para korban itu masih terus dilakukan oleh para petugas dengan cara menggali reruntuhan. Tepatnya di desa Nyamukubi yang mana di sana terdapat banyak sekali rumah warga hanyut. Akibat peristiwa itu banyak sekali penduduk desa yang menangis setelah melihat beberapa jenazah bergeletakkan di rerumputan dan ditutup dengan kain berlumur. Salah satu korban banjir bernama, Anuarite Zikujuwa mengatakan jika dirinya kehilangan semua anggota keluarganya termasuk mertua dan tetangganya.
Dilaporkan hingga hari Kamis, total korban tewas itu mencapai 130 orang dan 77 lainnya mengalami luka-luka akibat bencana tersebut. Bukan hanya itu saja namun lebih dari 5000 rumah warga mengalami kehancuran akibat banjir dan tanah longsor tersebut. Diketahui kawasan yang mengalami banjir dan tanah longsor itu telah diguyur hujan lebat sejak akhir Maret lalu. Bahkan badan meteorologi Rwanda memperkirakan jika curah hujan yang akan terjadi di wilayah tersebut akan terus meningkat pada beberapa hari ke depan.
Selain curah hujan ternyata masih banyak lagi penyebab lainnya mengapa Kongo bisa diterjang bencana banjir yang cukup hebat tersebut. Adapun beberapa penyebab Kongo diterjang banjir seperti berikut ini.
1. Bendungan yang Rusak
Penyebab berikutnya mengapa Kongo itu bisa diterjang bencana banjir yang cukup hebat yakni dikarenakan adanya kerusakan pada bendungan. Di mana bendungan yang ada di bagian tepi danau Kivu itu telah berusia tua dan tidak dirawat secara baik. Dengan begitu ketika curah hujan yang turun sangatlah lebat membuat air di danau naik ke permukaan. Tidak hanya itu saja namun kapasitas air yang cukup banyak itu juga membuat bendungan menjadi jebol, sehingga aliran air menuju rumah- rumah penduduk yang ada di sekitar danau tersebut.
2. Dampak Urbanisasi
Tingkat urbanisasi di Kongo yang terus meningkat juga merupakan salah satu faktor penyebab mengapa kawasan itu bisa dilanda banjir dan tanah longsor sangat hebat. Hal ini bisa terjadi dikarenakan proses urbanisasi itu dapat membuat peningkatan permukaan kedap air misalnya ubin, aspal maupun beton. Jadi ketika permukaan kedap air itu mengalami peningkatan maka secara otomatis proses infiltrasi akan terhenti sehingga menyebabkan terbentuknya limpasan permukaan akibat curah hujan sangat tinggi. Bukan hanya itu saja kemungkinan besar permukaan yang sebelumnya telah diratakan itu akan memiliki vegetasi.
3. Pembuangan Sampah yang Dilakukan Sembarangan
Sama halnya dengan Indonesia, penyebab banjir yang terjadi di Kongo itu juga diakibatkan karena proses pembuangan sampah sembarangan. Misalnya sampah plastik yang dibuang di danau, kemudian menyangkut bisa membuat alirannya menjadi terhambat. Nantinya ketika aliran sungai itu terhambat maka volume air di dalam Sungai akan tertekan dan pada akhirnya naik ke permukaan sehingga menyebabkan banjir bandang. Selain bisa menimbulkan bencana banjir, kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya itu juga dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan seperti tanah menjadi kurang subur.
4. Penebangan Pohon Secara Liar
Penebangan pohon secara liar yang terjadi di Kongo juga perlu diperhatikan. Pasalnya pohon-pohon berukuran besar yang terdapat di Hutan Kongo itu memiliki fungsi utama sebagai media untuk meresap air jatuh ke tanah. Jadi air hujan tidak bisa diserap dengan maksimal ketika jumlah pohon di hutan sangat sedikit. Tentunya ketika air hujan itu tidak bisa meresap dengan maksimal maka bisa menimbulkan bencana banjir. Tidak hanya banjir saja, tangan hutan yang dilakukan secara liar itu juga menimbulkan resiko longsor.
5. Minimnya Vegetasi
Perlu diketahui bahwa vegetasi itu terbukti bisa digunakan untuk mencegah terjadinya bencana longsor dan banjir. Itu artinya ketika vegetasi yang dimiliki oleh suatu negara jumlahnya sangat minim maka tidak bisa menghentikan aliran air. Dengan begitu risiko terjadinya bencana banjir dan tanah longsor dari negara tersebut sangatlah besar. Namun jika tingkat vegetasi yang dimiliki oleh negara tersebut tinggi maka bisa membuat tanah tetap porpos. Bahkan akar tanaman bisa dengan mudahnya untuk menyerap air yang ada di dalam tanah.
6. Curah hujan yang Tinggi
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya faktor utama mengapa Kongo itu bisa diterjang bencana banjir dan tanah longsor super hebat dikarenakan curah hujan di wilayah tersebut sangatlah tinggi. Diketahui curah hujan yang tinggi di negara tersebut telah terjadi sejak bulan Maret lalu. Di mana ketika curah hujan suatu negara sangat tinggi sistem yang dirancang untuk memindahkan air hujan ke cekungan akan kewalahan sehingga tidak bisa menampung dan pada akhirnya menyebabkan banjir. Diketahui untuk sistem pemindah air hujan yang terdapat Kongo sendiri berupa Danau Kivu.
Demikianlah ulasan singkat mengenai berita bencana banjir yang melanda Kongo beberapa waktu lalu. Dimana akibat bencana alam tersebut setidaknya 300 penduduk dinyatakan tewas dan puluhan rumah hancur.